Archive for April 2015
Dilarang Meniup Makanan Dan Minuman
Dilarang Meniup Makanan Dan Minuman
Fenomena meniup makanan dan minuman ini sejatinya sudah menjadi suatu tabiat dan kebiasaan manusia apabila makanan atau minumannya panas, tidak bisa langsung di santap. Pastinya makanan/minuman tersebut langsung di tiup agar makanan tersebut menjadi tidak panas lagi. Sebagian orang biasanya, ketika makanannya panas mereka rela menunggu beberapa menit agar makanan yang di santap menjadi dingin, dan sebagian orangnya lagi biasanya tidak mau menunggu dikarenakan kondisi mereka sedang lapar.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam melarang kaumnya untuk meniup makanan atau minuman yang sedang panas. Apalagi menurut penelitian kesehatan baru-baru ini menerangkan bahwa hadits dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam tersebut sangat benar adanya, karena dalama penelitian tersebut meniup makanan/minuman ketika sedang panas bisa berakibatkan fatal bagi kesehatan bila dilakukan secara terus menerus. Penjelasan lengkapnya dibawah ini.
Menurut Hadits Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam
Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan larangan meniup makanan atau minuman. Diantaranya,
1. Hadis dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ، وَإِذَا أَتَى الخَلاَءَ فَلاَ يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ…
Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari 153).
2. Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)
Menurut Para Ulama
Imam An-Nawawi mengatakan
والنهي عن التنفس في الإناء هو من طريق الأدب مخافة من تقذيره ونتنه وسقوط شئ من الفم والأنف فيه ونحو ذلك
Larangan bernafas di dalam gelas ketika minum termasuk adab. Karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya. (Syarh Shahih Muslim, 3/160)
Hal yang sama juga disampaikan Ibnul Qoyim
وأما النفخ في الشراب فإنه يكسبه من فم النافخ رائحة كريهة يعاف لأجلها ولا سيما إن كان متغير الفم وبالجملة : فأنفاس النافخ تخالطه ولهذا جمع رسول الله صلى الله عليه و سلم بين النهي عن التنفس في الإناء والنفخ فيه
Meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulup orang yang meniup. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup isi gelas. (Zadul Ma’ad, 4/215).
Menurut Kesehatan
Penelitian menunjukkan pada saat
bernapas kita menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida
(CO2). Sedangkan makanan/minuman panas akan mengeluarkan uap air (H2O).
Otomatis jika kita meniup makanan/minuman panas, maka reaksi yang
terjadi adalah :
CO2 + H2O = H2CO3
H2CO3 merupakan Carbonic Acid (senyawa asam karbonat) yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah sendiri merupakan Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan basa kunjungsinya berupa HCO3.
Singkatnya tubuh menggunakan penyangga
pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang
terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Jika kita meniup
makanan/minuman yang masih panas itu artinya kita mengkonsumsi makanan
yang mengandung H2CO3 (asam karbonat) yang mempengaruhi tingkat keasaman
dalam darah menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah
menurun. Keadaan ini disebut dengan istilah asidosis.
Namun apabila tubuh terus-menerus mengkonsumsi H2CO3 dalam jumlah
berlebihan, maka ginjal pun tak akan sanggup bekerja lagi sehingga akan
terjadi asidosis berat. Bila hal itu terus berlanjut maka penderita akan
merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, sering mual dan
juga mengalami kebingungan. Bila asidosis tidak tertangani dengan baik
maka tekanan darah akan menurun, shok, koma bahkan bisa menyebabkan
kematian.
Dengan keterangan di atas baik itu menurut Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, para ulama, atau menurut kesehatan, kita jadi tahu bahwa kita tidak boleh meniupkan makanan/minuman dalam keadaan panas. Hal ini bisa kita informasikan atau ajarkan baik itu kepada anak-anak, kekeluarga, kerabat, atau yang lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Insya Allah.
Source : Konsultasisyariah.com dan klikpintar.com